Bagi para pecinta seni dan pelancong sejati, mengunjungi gedung opera bukan hanya soal menikmati alunan suara merdu para penyanyi berbakat.


Di balik tirai panggung dan dentingan orkestra, tersimpan kisah arsitektur megah, sejarah panjang, serta keunikan luar biasa yang membuat gedung-gedung opera ini menjadi destinasi wajib untuk dikunjungi. Penasaran? Berikut lima teater opera paling ikonik di dunia yang menyimpan rahasia menarik dan mungkin belum Anda ketahui!


1. Teatro alla Scala – Milan, Italia


Siapa yang tak kenal Teatro alla Scala di Milan? Gedung ini menjadi saksi bisu kemegahan dunia pertunjukan sejak dibuka pertama kali pada tahun 1778 atas perintah Permaisuri Maria Theresa dari Austria. Sejak saat itu, Teatro alla Scala menjadi simbol kemewahan dan inovasi dalam seni pertunjukan di Milan.


Arsitektur di dalamnya benar-benar menakjubkan. Teater ini dikenal sebagai gedung pertama di dunia yang menggunakan pencahayaan listrik secara penuh pada 26 Desember 1883. Bayangkan, 2.450 bohlam listrik menyala sekaligus, menciptakan cahaya luar biasa berkat pembangkit listrik milik Edison!


Tidak hanya itu, bagian dalam gedung ini dipenuhi kotak-kotak pribadi yang dulu dibeli dan dihias oleh keluarga bangsawan. Salah satu kotak paling legendaris adalah kotak nomor 13, yang seluruh dindingnya dilapisi cermin. Dari sana, pemiliknya dapat melihat setiap sudut panggung tanpa halangan!


Kini, Teatro alla Scala tetap menjadi salah satu tempat opera paling bergengsi di dunia, menjadi panggung utama bagi karya-karya Verdi, Puccini, dan maestro-maestro besar lainnya. Harga tiket tur mulai dari €12, sementara tiket pertunjukan opera bervariasi, mulai dari €20 tergantung tempat duduk dan pertunjukannya.


2. Teatro Massimo – Palermo, Italia


Berada di jantung kota Palermo, Teatro Massimo memegang gelar sebagai gedung opera terbesar di Italia. Sejak diresmikan tahun 1897, tempat ini menjadi simbol kebanggaan kota dan pusat seni pertunjukan di wilayah selatan Italia.


Salah satu daya tarik utamanya adalah Aula Pompeian yang berbentuk oval. Uniknya, ruangan ini dirancang menggunakan simbolisme angka 7, dan ketika berdiri tepat di tengah ruangan, suara yang dihasilkan terdengar sangat kuat. Namun, jika berdiri di tepi ruangan, suara akan terdengar terdistorsi. Efek akustik ini sungguh mengesankan dan menjadi daya tarik tersendiri.


Dari segi arsitektur, Teatro Massimo menggabungkan gaya neoklasik dengan sentuhan modern, menciptakan perpaduan elegan antara masa lalu dan masa kini. Harga tiket tur mulai dari €10, sedangkan tiket pertunjukan berkisar mulai €20.


3. Sydney Opera House – Sydney, Australia


Gedung ikonik yang satu ini tak perlu diperkenalkan lagi. Gedung ikonik ini telah menjadi simbol tak tergantikan Australia. Didesain oleh arsitek Jørn Utzon, bangunan ini diresmikan pada tahun 1973 dan langsung memukau dunia dengan bentuk atap menyerupai layar perahu. Namun ternyata, inspirasi utamanya bukan kapal, melainkan irisan jeruk! Jika semua bagian atap disusun kembali, bentuknya akan membentuk sebuah bola utuh.


Sydney Opera House memiliki lebih dari sekadar keindahan luar. Di dalamnya terdapat lebih dari 10.000 pipa organ mekanis terbesar di dunia. Tak hanya opera, gedung ini juga menjadi rumah bagi pertunjukan tari, drama, konser musik, dan berbagai acara budaya lainnya.


Tiket tur mulai dari AUD 43, sementara tiket pertunjukan tergantung acara dan tempat duduk, umumnya mulai sekitar AUD 50.


4. Metropolitan Opera House – New York City, Amerika Serikat


Berada di Lincoln Center, Metropolitan Opera House atau biasa disebut The MET merupakan salah satu pusat seni pertunjukan paling prestisius di dunia. Dibuka pada tahun 1966, gedung ini telah menjadi tempat tampil bagi para penyanyi, konduktor, dan penata panggung papan atas dunia.


Bagian depan lobi dihiasi dua lukisan raksasa karya Marc Chagall berjudul The Triumph of Music dan The Sources of Music setinggi lebih dari 30 meter. Di dalam, penonton disambut dengan balkon keemasan, kursi beludru merah mewah, dan sistem akustik yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman menonton yang sempurna.


Gedung ini pertama kali dibuka dengan pertunjukan "Antony and Cleopatra" garapan Franco Zeffirelli. Hingga kini, The MET tetap menjadi tujuan utama para pecinta opera dari seluruh dunia. Tiket tur dipatok mulai dari USD 30, sedangkan tiket pertunjukan dari USD 35.


5. Opéra Garnier – Paris, Prancis


Jika berkunjung ke Paris, jangan lewatkan kesempatan memasuki Opéra Garnier. Gedung ini dirancang oleh arsitek Charles Garnier atas permintaan Napoleon III dan selesai pada tahun 1875. Keindahan arsitekturnya sungguh luar biasa, dengan tangga-tangga besar, dinding mosaik, dan lampu gantung kristal yang memesona siapa saja yang datang.


Namun, ada satu rahasia tersembunyi yang jarang diketahui! Di bawah panggung teater ini terdapat danau buatan seluas dua kolam renang Olimpiade. Elemen misterius ini bahkan menjadi inspirasi bagi novel legendaris "The Phantom of the Opera" karya Gaston Leroux.


Pada tahun 1964, langit-langit ruang pertunjukan utama dipercantik dengan lukisan penuh warna karya Marc Chagall. Lukisan ini menggambarkan 14 komposer hebat dunia seperti Mozart dan Tchaikovsky, yang menambahkan keindahan tak ternilai pada gedung ini.


Tiket kunjungan mandiri dibanderol mulai €15, sedangkan tiket pertunjukan mulai sekitar €30.


Kelima gedung opera ini tidak sekadar tempat pertunjukan musik, tetapi juga menyimpan sejarah, rahasia arsitektur, dan keunikan yang tak ada duanya. Dari cermin misterius di Milan, keajaiban akustik di Palermo, atap berbentuk jeruk di Sydney, mural megah di New York, hingga danau tersembunyi di Paris, semuanya menghadirkan pengalaman luar biasa yang tak terlupakan.


Jika Anda tengah merencanakan perjalanan berikutnya, pertimbangkan untuk menjelajahi salah satu dari lima gedung megah ini. Siapa tahu, bukan hanya musik yang menyapa telinga Anda, tetapi juga bisikan sejarah yang membuat perjalanan terasa makin bermakna!