Ketika mendengar kata “atlet kekuatan,” mungkin yang langsung terbayang adalah tubuh raksasa, penuh otot, dan... perut yang tidak terlalu terlihat berotot. Mengapa bisa begitu? Bukankah mereka rutin berlatih dan memiliki kekuatan luar biasa?
Jawabannya ternyata cukup menarik dan berkaitan erat dengan strategi, tujuan, dan jenis latihan yang mereka jalani. Mari kita bedah mengapa banyak atlet terkuat di dunia tidak memiliki tubuh seperti model kebugaran dan mengapa hal itu justru masuk akal dalam dunia kekuatan fisik.
Fakta Fisik Atlet Kekuatan: Lebih dari Sekadar Penampilan
- Melampaui Standar Estetika
Atlet kekuatan seperti powerlifter, strongman, dan pejuang olahraga kekuatan lainnya sering kali tidak cocok dengan standar kecantikan atau kebugaran umum. Terutama di kelas berat atas, tubuh mereka tidak menunjukkan otot perut yang tajam karena memang bukan itu tujuannya.
Bagi mereka yang memiliki berat tubuh di atas 120 kilogram, menjaga perut tetap ramping bukanlah prioritas. Tubuh mereka dirancang khusus untuk satu hal: mengangkat beban seberat mungkin.
- Pengecualian di Kelas Menengah
Namun berbeda halnya dengan atlet di kelas menengah, sekitar 70 hingga 80 kilogram. Atlet di kelas ini sering terlihat lebih ramping dan berotot. Mengapa? Karena menjaga tubuh tetap ringan memberi keuntungan dalam kompetisi. Semakin sedikit massa tubuh yang tidak berkontribusi pada performa, semakin baik hasilnya. Dengan begitu, mereka dapat bersaing lebih optimal dalam kategori berat badan mereka.
Optimalisasi Fisik Berdasarkan Kelas Berat
- Mengapa Atlet Berat Terlihat Lebih Besar?
Di kategori berat atas, tidak ada batas berat badan. Hal ini membuka peluang bagi atlet untuk menjadi lebih besar secara strategis. Berat tubuh yang lebih tinggi membantu menstabilkan tubuh saat melakukan angkatan besar dan berfungsi sebagai penyeimbang alami.
Bayangkan dua orang mencoba mengangkat beban yang sama, satu berbobot 50 kilogram dan satu lagi 100 kilogram. Yang lebih berat tentu memiliki stabilitas yang lebih baik saat mengangkat.
- Massa Tubuh yang Mendukung Performa
Meski ototlah yang melakukan pengangkatan, massa tubuh tambahan membantu dalam menyimpan energi dan memperkuat tumpuan. Itulah sebabnya atlet dengan berat badan besar tetap dapat menunjukkan kekuatan luar biasa. Berat tambahan ini bukan sekadar penampilan, tetapi punya peran penting dalam mendukung performa.
Membangun Kekuatan Membutuhkan Asupan Energi Besar
- Prioritas Latihan dan Pola Makan
Atlet fisik seperti binaragawan fokus pada bentuk tubuh dan definisi otot, seringkali melalui siklus pembesaran dan pemangkasan otot. Sementara itu, atlet kekuatan lebih fokus pada performa. Mereka tidak terlalu membatasi asupan makanan karena yang mereka butuhkan adalah tenaga, bukan penampilan panggung.
- Fase Bulking Tanpa Harus Diet Ketat
Fase pembentukan massa otot bagi atlet kekuatan biasanya melibatkan peningkatan kalori untuk mendukung pertumbuhan otot dan pemulihan. Namun, berbeda dengan binaragawan, mereka tidak selalu menjalani fase pemangkasan yang ketat. Akibatnya, meskipun terdapat kelebihan lemak tubuh, kekuatan otot yang tersembunyi di baliknya tetap sangat dominan.
Keuntungan Massa Tubuh di Olahraga Kekuatan Lain
- Olahraga Lain yang Butuh Tubuh Besar
Atlet di berbagai cabang olahraga kekuatan, seperti gulat, tolak peluru, atau angkat besi, juga bergantung pada massa tubuh yang besar. Dalam olahraga yang menuntut dorongan, tekanan, atau resistensi tubuh, berat badan menjadi senjata penting. Tubuh yang lebih besar sulit digeser lawan dan memberi keuntungan taktis yang nyata.
- Fungsi di Atas Penampilan
Meski tubuh mereka tampak besar, banyak atlet kekuatan tetap memiliki kelincahan dan stamina luar biasa. Tubuh mereka memang bukan untuk pamer, melainkan dirancang sesuai tuntutan fisik dari cabang olahraga mereka. Di sini, performa jauh lebih penting dibandingkan bentuk tubuh.
Perbedaan Antara Kekuatan dan Definisi Otot
- Setiap Olahraga Punya Bentuk Tubuh Sendiri
Latihan yang dijalani oleh atlet kekuatan berbeda jauh dari atlet kebugaran. Yang satu dinilai berdasarkan seberapa besar beban yang dapat diangkat, sementara yang lain dinilai dari seberapa simetris dan terdefinisi otot-ototnya. Perbedaan ini menciptakan strategi latihan, pola makan, dan komposisi tubuh yang sangat berbeda pula.
- Tidak Ada Ukuran Tubuh yang Mutlak
Satu atlet mungkin memiliki definisi otot yang terlihat jelas, sementara atlet lain yang lebih berat menyimpan kekuatan besar di balik lapisan otot yang tebal. Keduanya memiliki disiplin dan dedikasi tinggi, hanya saja dengan pendekatan dan tujuan yang berbeda.
Apa yang Bisa Anda Harapkan dari Latihan Kekuatan?
- Beragam Hasil Berdasarkan Tujuan
Latihan untuk meningkatkan kekuatan tidak selalu berarti mengorbankan penampilan fisik. Banyak atlet yang tetap memiliki tubuh proporsional dan berotot, terutama di kelas berat yang lebih rendah. Namun, mereka yang fokus mencapai kekuatan maksimal biasanya memiliki bentuk tubuh lebih besar dan padat.
- Sesuaikan dengan Tujuan Anda
Jika tujuan utama Anda adalah mengubah penampilan, maka program latihan ala binaragawan bisa lebih cocok. Tapi jika Anda ingin meningkatkan kekuatan dalam gerakan seperti squat atau deadlift, maka pendekatan berbasis performa adalah pilihan terbaik, meskipun hasil visualnya mungkin berbeda dari harapan umum.
Lykkers, kekuatan memiliki banyak wujud, dan tubuh para atlet kekuatan adalah bukti nyata dari hal tersebut. Tidak semua tubuh berotot harus terlihat ramping dan tajam. Dalam dunia olahraga kekuatan, massa tubuh sering kali menjadi senjata rahasia yang meningkatkan performa.