Hi, Lykkers! Istilah superfood sering dikaitkan dengan makanan impor seperti chia seed, kale, atau quinoa.
Padahal, Indonesia punya superfood lokal yang tak kalah hebat: daun kelor.
Daun kecil berbentuk lonjong ini sering disebut sebagai miracle tree karena kandungan nutrisinya yang luar biasa. Kini, daun kelor mulai mendapat perhatian serius, terutama dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Kandungan Gizi Daun Kelor
Daun kelor kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Dalam 100 gram daun kelor segar terkandung:
1. Protein lebih tinggi dibandingkan sebagian besar sayuran hijau.
2. Vitamin A empat kali lipat lebih banyak daripada wortel.
3. Vitamin C tujuh kali lipat lebih banyak dibanding jeruk.
4. Kalsium tiga kali lipat lebih banyak daripada susu.
5. Zat besi jauh lebih tinggi dibanding bayam.
Kandungan gizi ini menjadikan daun kelor sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan orang dewasa.
Daun Kelor dan Pencegahan Stunting
Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, ditandai dengan pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Salah satu kunci pencegahannya adalah memastikan asupan protein, vitamin, dan mineral tercukupi sejak dini.
Daun kelor bisa menjadi solusi murah dan mudah diakses. Dengan kandungan proteinnya yang tinggi, kelor membantu membangun jaringan tubuh. Sementara kalsium, zat besi, dan vitamin dalam kelor mendukung pertumbuhan tulang, perkembangan otak, serta meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Tidak heran jika Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan daun kelor sebagai salah satu sumber pangan bergizi yang potensial untuk melawan malnutrisi global.
Cara Mengonsumsi Daun Kelor
Daun kelor bisa diolah dalam berbagai bentuk makanan sehari-hari:
1. Sayur bening kelor yang segar dan mudah dimasak.
2. Bubuk kelor yang bisa dicampur ke dalam smoothies, teh, atau bubur bayi.
3. Kapsul atau teh kelor untuk konsumsi praktis sehari-hari.
4. Campuran makanan modern seperti mi, roti, atau biskuit berbahan kelor.
Dengan banyaknya cara pengolahan, daun kelor bisa diterima di berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Tantangan dan Harapan
Meski kaya manfaat, pemanfaatan daun kelor masih terbatas. Banyak masyarakat yang belum mengetahui potensinya atau menganggapnya hanya sebagai tanaman biasa. Diperlukan edukasi, inovasi produk, serta dukungan pemerintah agar kelor benar-benar menjadi bagian dari solusi pencegahan stunting di Indonesia.
Daun kelor bukan sekadar sayuran, melainkan superfood lokal yang menyimpan harapan besar. Dengan kandungan gizi yang luar biasa, kelor bisa menjadi senjata ampuh untuk mencegah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Memanfaatkan potensi lokal seperti daun kelor bukan hanya langkah menuju hidup sehat, tetapi juga bentuk kearifan dalam menjaga ketahanan pangan bangsa.