Kanker lambung, atau dikenal juga sebagai kanker gaster, masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia.
Meski cukup umum terjadi, kanker ini kerap terlambat terdeteksi karena gejalanya yang samar dan sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.
Apa Itu Kanker Lambung?
Kanker lambung terjadi ketika sel-sel ganas berkembang di lapisan dalam lambung. Proses ini biasanya memerlukan waktu bertahun-tahun, dimulai dari peradangan kronis hingga perubahan abnormal pada jaringan lambung. Jenis yang paling sering ditemukan adalah adenokarsinoma, yaitu kanker yang berasal dari sel-sel kelenjar pada dinding lambung.
Meskipun ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap kanker lambung, kenyataannya banyak penderita yang tidak memiliki riwayat kondisi tertentu sebelumnya. Hal ini membuat kanker lambung sering ditemukan saat sudah dalam stadium lanjut, yang tentu saja mempersulit proses pengobatan. Padahal, bila terdeteksi lebih dini, tindakan seperti operasi, kemoterapi, hingga terapi target bisa secara signifikan meningkatkan peluang kesembuhan.
Gejala Awal Kanker Lambung yang Sering Diabaikan
1. Rasa Nyeri di Perut Bagian Atas yang Tak Kunjung Hilang
Sakit di ulu hati, perut terasa panas, atau tidak nyaman setelah makan sering dianggap hal biasa. Namun, jika keluhan ini muncul terus-menerus dan tidak membaik dengan obat-obatan biasa, perlu diwaspadai. Menurut Dr. Paul Mansfield, seorang ahli bedah onkologi, “Sebagian besar kanker lambung tidak menunjukkan gejala pada tahap awal dan sering kali menyerupai gangguan lambung biasa. Jika Anda merasakan ketidaknyamanan di perut bagian atas yang bertahan lebih dari dua hingga tiga minggu, segera periksakan ke dokter.”
2. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas
Jika berat badan turun secara drastis tanpa mengubah pola makan atau aktivitas fisik, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, termasuk kanker lambung. Kondisi ini bisa disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energi tubuh untuk melawan sel kanker atau gangguan penyerapan nutrisi akibat adanya tumor di saluran cerna.
3. Cepat Merasa Kenyang Meski Baru Makan Sedikit
Gejala ini dikenal sebagai early satiety, di mana seseorang merasa kenyang berlebihan meskipun hanya mengonsumsi sedikit makanan. Hal ini bisa terjadi jika tumor menghalangi bagian dalam lambung, menghambat makanan bergerak secara normal.
4. Nyeri dan Ketidaknyamanan di Area Perut
Kembung, rasa penuh, atau nyeri yang tidak kunjung hilang di area perut juga perlu dicurigai. Apalagi jika perut terasa tidak nyaman hampir setiap hari, dan nyerinya makin parah.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Lambung
Beberapa hal dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker lambung:
- Infeksi H. pylori: Bakteri ini bisa menyebabkan peradangan kronis pada lambung dan berujung pada pertumbuhan sel abnormal.
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga dekat yang pernah menderita kanker lambung, risikonya menjadi lebih tinggi.
- Usia dan Jenis Kelamin: Kanker lambung lebih sering ditemukan pada individu berusia di atas 50 tahun dan cenderung lebih banyak dialami oleh pria.
- Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan yang tinggi garam, diasap, atau kurang sayuran dan buah segar juga dapat memicu terjadinya kanker lambung.
- Riwayat Operasi atau Kondisi Lambung Tertentu: Orang yang pernah menjalani operasi lambung atau menderita polip lambung serta gastritis kronis memiliki risiko lebih tinggi.
Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?
Deteksi dini menjadi kunci utama dalam pengobatan kanker lambung. Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh total. Sayangnya, karena gejalanya sering tidak khas, banyak pasien baru didiagnosis ketika kanker sudah menyebar. Bila terdeteksi pada tahap awal, pengobatan seperti operasi dan kemoterapi bisa lebih efektif dan memberikan harapan hidup lebih tinggi.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Kanker Lambung?
- Endoskopi: Alat berbentuk selang kecil dengan kamera dimasukkan melalui mulut untuk melihat langsung kondisi lambung.
- Tes Pencitraan: CT scan, PET scan, dan USG digunakan untuk mengetahui sejauh mana kanker telah menyebar.
- Tes Darah: Meskipun tidak bisa memastikan keberadaan kanker, tes darah dapat menunjukkan adanya anemia atau kelainan lain yang mengarah pada kecurigaan kanker lambung.
Pilihan Pengobatan untuk Kanker Lambung
- Operasi: Jika kanker ditemukan pada tahap awal dan belum menyebar, dokter dapat mengangkat bagian lambung yang terkena atau bahkan seluruh organ lambung.
- Kemoterapi: Digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi atau menghilangkan sel kanker yang tersisa setelahnya.
- Terapi Target: Jenis terapi ini bekerja dengan menargetkan molekul atau gen tertentu yang memicu pertumbuhan sel kanker, sehingga lebih spesifik dan minim efek samping.
Kanker lambung bisa jadi mematikan bila tidak ditangani sejak awal. Namun dengan mengenali gejala-gejala awal seperti gangguan pencernaan yang terus-menerus, penurunan berat badan mendadak, serta rasa kenyang cepat, Anda bisa mengambil langkah cepat untuk memeriksakan diri. Bagi individu dengan risiko tinggi, pemeriksaan rutin sangat dianjurkan.