Kalau Anda pencinta basket, khususnya NBA, pasti setuju: LeBron James bukan manusia biasa. Di usia 40 tahun, saat sebagian besar pemain sudah gantung sepatu atau setidaknya melambat drastis, LeBron justru masih tampil seperti anak muda usia 25 tahun. Kecepatan, kekuatan, dan insting bermainnya tetap tajam, bahkan seperti tak tergoyahkan oleh waktu.
Obrolan seputar LeBron ini ramai dibahas di mana-mana. Kami sempat berdiskusi seru dengan beberapa teman sambil ngopi, bahkan agak debat juga, jujur saja. Pertanyaannya sederhana, tapi jawabannya bikin penasaran: “Sampai kapan LeBron bisa bertahan di level setinggi ini?”
40 Tahun, Tapi Mainnya Masih Ganas!
LeBron baru saja berulang tahun yang ke-40, tapi penampilannya di lapangan masih seperti pemain yang sedang berada di masa emas karier. Menit bermainnya tetap tinggi, lompatannya tetap eksplosif, dan kecepatannya saat fast break masih membuat lawan kewalahan.
Sudah lebih dari 1.700 pertandingan dia lalui, termasuk playoff, jumlah yang luar biasa untuk ukuran atlet mana pun. Tapi kondisi fisiknya tak mencerminkan itu sama sekali. Banyak dokter olahraga meyakini bahwa “usia biologis” LeBron jauh lebih muda daripada usia sebenarnya, berkat gaya hidup dan perawatan tubuhnya yang luar biasa ketat.
Apa Rahasianya?
Bukan rahasia lagi kalau LeBron berinvestasi besar untuk kesehatannya. Diperkirakan ia menghabiskan sekitar 1,5 juta dolar AS per tahun hanya untuk menjaga tubuhnya tetap prima. Dana itu digunakan untuk cryotherapy, ruang hiperbarik, pelatih pribadi, koki khusus, terapi pijat, latihan kekuatan, hingga pelacak tidur.
Salah satu ahli fisiologi olahraga bahkan menyebut rutinitas pemulihan LeBron sebagai “level ilmiah tertinggi.” Tubuhnya diperlakukan layaknya mobil balap Formula 1, setiap bagian dicek dan disempurnakan agar tetap bekerja maksimal.
Pendapat Dokter? Mengejutkan!
Beberapa spesialis ortopedi menyatakan bahwa sendi dan otot LeBron masih dalam kondisi sangat baik. Memang ada sedikit tanda keausan, hal yang wajar setelah ribuan menit bermain. Namun, kekuatan inti tubuh, fleksibilitas, dan kontrol ototnya membuatnya tahan terhadap cedera, bahkan lebih baik dibanding banyak pemain yang jauh lebih muda.
Seorang dokter olahraga bahkan mengatakan, “Jika tidak terkena cedera serius, LeBron masih bisa tampil di level tinggi selama 2 hingga 3 tahun ke depan. Bisa lebih lama lagi jika perannya diubah sedikit.”
Akan Melambat? Mungkin. Tapi Pensiun? Masih Jauh.
LeBron sendiri belum menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Ia pernah bilang ingin bermain bersama putranya, Bronny, yang berarti setidaknya dua musim lagi. Meskipun Los Angeles Lakers tidak selalu jadi favorit juara, selama LeBron sehat, peluang tetap terbuka.
Permainannya memang mungkin akan berubah. Ia bisa mengurangi penetrasi dan lebih sering menembak jarak jauh seperti yang dilakukan Steph Curry. Tapi soal kontribusi? Jangan ragukan. LeBron tetap akan jadi pemain berpengaruh di lapangan.
Mari Akui, Kita Sedang Menyaksikan Sejarah
Apa yang dilakukan LeBron bukan sekadar kehebatan seorang atlet. Ia sedang mendefinisikan ulang arti penuaan dalam dunia olahraga profesional. Alih-alih melawan waktu, LeBron justru menyiasatinya. Ini bukan cuma soal fisik, tapi juga kecerdasan, konsistensi, dan komitmen yang luar biasa.
Saat sebagian pemain mulai menurun di usia 33-35, LeBron justru menjelma jadi simbol ketahanan. Dan yang paling menarik? Ia melakukannya tanpa kehilangan semangat bersaing dan kecintaannya pada permainan.
Bagaimana Menurut Anda, Pencinta Basket?
Apakah menurut Anda LeBron masih punya dua musim lagi? Tiga? Atau bisa sampai lima musim ke depan jika perannya semakin fokus pada menembak dan playmaking?
Silakan bagikan prediksi Anda! Tulis di kolom komentar dan mari kita rayakan kehebatan salah satu atlet terhebat yang pernah ada, selama kita masih bisa menikmati aksinya di lapangan.