Di era digital saat ini, permainan digital atau video game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Gawai seperti smartphone, tablet, dan konsol game menjadi semakin mudah diakses, bahkan oleh balita.
Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tidak semua waktu yang dihabiskan di depan layar bersifat positif. Penggunaan yang berlebihan dapat berdampak pada perkembangan fisik, mental, dan sosial anak. Oleh karena itu, menentukan batas waktu bermain game yang ideal menjadi sangat penting.
Berikut ini panduan durasi bermain game yang direkomendasikan berdasarkan usia, disertai penjelasan mengenai dampaknya serta saran bagi orang tua agar penggunaan teknologi bisa tetap mendukung tumbuh kembang anak secara seimbang.
Usia 1–2 Tahun: Interaksi Digital Sangat Terbatas
Pada usia ini, anak sedang berada dalam fase perkembangan sensorik dan motorik yang sangat pesat. Bermain game atau menggunakan aplikasi digital bukanlah kebutuhan utama mereka. Interaksi langsung dengan lingkungan dan orang sekitar jauh lebih bermanfaat.
Jika anak berinteraksi melalui video call, pastikan dilakukan dengan pendampingan orang tua agar mereka tetap merasakan kehangatan hubungan secara emosional. Aktivitas fisik dan permainan nyata tetap menjadi prioritas utama dalam masa tumbuh kembang awal ini.
Usia 2–6 Tahun: Maksimal 1 Jam Per Hari
Anak usia prasekolah mulai menunjukkan ketertarikan pada berbagai aktivitas visual, termasuk permainan digital. Pada tahap ini, anak diperbolehkan bermain game dengan batas waktu maksimal satu jam per hari. Durasi ini harus diawasi secara ketat dan disertai dengan pemilihan konten yang edukatif serta sesuai dengan usia mereka.
Orang tua disarankan untuk mendampingi anak saat bermain game, agar dapat menjelaskan konten, memberikan arahan, dan mencegah konsumsi informasi yang tidak sesuai. Gunakan waktu bermain game sebagai momen interaktif, bukan sekadar hiburan pasif.
Usia 6–12 Tahun: Maksimal 90 Menit Per Hari
Memasuki usia sekolah dasar, anak mulai mampu memahami instruksi kompleks dan memiliki kemampuan motorik yang lebih berkembang. Pada usia ini, waktu bermain game dapat ditingkatkan hingga 90 menit per hari. Namun, orang tua tetap perlu memastikan bahwa anak tidak hanya fokus pada layar.
Pastikan anak memiliki jadwal yang seimbang antara belajar, bermain di luar ruangan, berinteraksi dengan teman sebaya, serta menjalani kegiatan fisik lainnya. Bermain game memang bisa menjadi sarana hiburan dan pembelajaran, tetapi jika tidak dikontrol, dapat menyebabkan kecanduan dan mengganggu konsentrasi belajar.
Usia 12–18 Tahun: Maksimal 2 Jam Per Hari
Remaja umumnya sudah lebih mandiri dalam menggunakan gawai dan memiliki preferensi sendiri terhadap jenis game yang dimainkan. Di usia ini, batas waktu yang disarankan adalah maksimal 2 jam per hari. Meski demikian, pengawasan dari orang tua tetap dibutuhkan, terutama dalam hal jenis game yang dimainkan dan waktu penggunaannya.
Remaja seringkali sulit mengontrol waktu bermain jika tidak ada batasan yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk membuat kesepakatan bersama mengenai durasi, waktu yang tepat untuk bermain, serta konsekuensi jika aturan dilanggar. Hindari penggunaan game sebagai pelarian dari tanggung jawab, seperti tugas sekolah atau kegiatan produktif lainnya.
Tips Bijak bagi Orang Tua
- Buat Jadwal Harian
Susun kegiatan harian anak dengan waktu yang jelas untuk belajar, bermain, makan, dan istirahat. Tempatkan waktu bermain game di sela-sela waktu produktif agar tidak mengganggu kewajiban utama anak.
- Pilih Game yang Tepat
Pastikan game yang dimainkan memiliki konten edukatif, ramah anak, dan tidak mengandung unsur kekerasan yang berlebihan. Banyak game interaktif yang dapat membantu anak belajar matematika, logika, dan keterampilan bahasa.
- Dampingi dan Ajak Berdiskusi
Saat anak bermain game, cobalah untuk ikut terlibat. Tanyakan apa yang mereka mainkan, tokoh favorit mereka, dan pelajaran apa yang bisa diambil dari permainan tersebut.
- Berikan Contoh yang Baik
Anak adalah peniru ulung. Jika Anda juga mampu membatasi penggunaan gadget, anak akan mengikuti kebiasaan tersebut secara alami.
- Fasilitasi Kegiatan Non-Digital
Dorong anak untuk mencoba aktivitas fisik, menggambar, membaca buku, atau bermain di luar rumah. Variasi kegiatan akan membantu mereka tumbuh lebih seimbang dan tidak tergantung pada layar.
Waktu bermain game yang ideal sangat bergantung pada usia anak dan peran aktif orang tua dalam mendampingi serta mengarahkan. Memberikan batas waktu bukan berarti melarang sepenuhnya, tetapi justru mengajarkan anak disiplin dan penggunaan teknologi secara bijak. Dengan pengawasan dan pendampingan yang tepat, bermain game bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat, menyenangkan, dan mendukung perkembangan anak.
simak video "mengenal batas waktu anak bermain game"
video by "Dokter Anak Zakaria Mukalla"