Lykkers, bagi Anda yang gemar berolahraga dan menjalani gaya hidup aktif, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah whey protein. Suplemen yang satu ini sangat populer karena manfaatnya dalam pemulihan otot dan mendukung pembakaran lemak.


Tapi, apa sebenarnya whey protein itu, dan mengapa penting untuk menjadi bagian dari rutinitas harian Anda? Jika Anda sudah mengonsumsinya, kini saatnya mengenal lebih dalam jenis-jenisnya, waktu terbaik untuk meminumnya, dan seberapa besar manfaatnya untuk tujuan kebugaran Anda.


Apa Itu Whey Protein?


Whey protein merupakan jenis protein yang berasal dari susu. Saat susu diolah menjadi keju, cairan yang terpisah dari dadih inilah yang disebut whey. Sekitar 20% protein dalam susu berasal dari whey, sementara 80% sisanya berasal dari kasein. Karena kandungan laktosanya yang rendah, whey protein lebih mudah dicerna dan cocok bagi sebagian orang yang tidak toleran terhadap laktosa.


Tidak hanya itu, whey protein juga dikenal sebagai sumber asam amino esensial yang sangat baik, terutama leusin, yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan otot.


Jenis-Jenis Whey Protein


Whey protein tidak hanya hadir dalam satu bentuk. Ada tiga jenis utama yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan keunggulan dan karakteristik unik.


1. Whey Protein Konsentrat


Jenis ini melalui proses pemurnian paling sederhana, sehingga kandungan gizinya tetap alami. Whey disaring dan dikonsentrasikan, menghasilkan produk dengan kandungan protein sekitar 70–80%. Meskipun persentase proteinnya lebih rendah dibanding jenis lainnya, whey konsentrat masih memberikan nilai gizi yang sangat baik dan biasanya lebih terjangkau.


Contohnya, produk Impact Whey dari Myprotein mengandung lebih dari 80% protein per sajiannya, hanya dengan 100 kalori dan 19 gram protein. Cocok untuk Anda yang menginginkan asupan protein berkualitas tanpa merogoh kocek terlalu dalam.


2. Whey Protein Isolat


Jenis ini telah melalui pemrosesan lebih lanjut untuk menghilangkan sebagian besar lemak dan laktosa. Hasilnya, whey protein isolate memiliki kandungan protein sekitar 90–95% per sajian. Karena kandungan lemak dan karbohidratnya yang rendah, whey isolate sangat ideal bagi Anda yang ingin meningkatkan asupan protein tanpa menambah asupan kalori berlebih.


Jika Anda sedang fokus dalam program pembentukan otot atau mengatur asupan kalori harian, whey isolate bisa jadi pilihan paling efisien.


3. Whey Protein Hidrolisat (Hydrolyzed Whey)


Ini adalah jenis whey yang paling mudah diserap tubuh. Whey hidrolisat telah dipecah menjadi rantai peptida yang lebih kecil, sehingga lebih cepat diserap oleh tubuh. Proses ini membuat whey ini disebut juga sebagai “pra-cerna”. Penelitian menunjukkan bahwa whey jenis ini dapat meningkatkan sintesis protein otot dan membantu pengisian ulang glikogen otot setelah latihan.


Dalam satu sajian, whey hidrolisat biasanya mengandung sekitar 24 gram protein dan 110 kalori. Sangat direkomendasikan untuk Anda yang ingin mempercepat pertumbuhan otot secara maksimal.


Setiap jenis whey protein memiliki manfaat masing-masing. Jika Anda menginginkan kemurnian tinggi, pilih isolate atau hydrolyzed. Namun, jika ingin mendapatkan nilai gizi yang lebih seimbang, whey konsentrat bisa menjadi pilihan tepat.


Manfaat Whey Protein untuk Tubuh Anda


Protein adalah nutrisi penting untuk berbagai fungsi tubuh, mulai dari memperkuat sistem kekebalan, mengangkut zat gizi, hingga membangun jaringan otot. Whey protein kaya akan leusin, salah satu asam amino esensial yang sangat penting dalam pertumbuhan otot.


Salah satu keunggulan whey protein adalah kepraktisannya. Anda hanya perlu mencampurnya dengan air, dan dalam hitungan detik sudah siap dikonsumsi! Bisa juga dikombinasikan dengan smoothie, yogurt, oatmeal, atau bahkan dijadikan bahan campuran saat memanggang kue sehat.


Untuk Anda yang aktif berolahraga, whey protein sangat berguna dalam mendukung performa dan menjaga massa otot. Setelah latihan, protein ini membantu mempercepat proses sintesis otot dan membantu penyerapan glukosa oleh otot untuk menggantikan simpanan glikogen yang terpakai. Hal ini penting untuk mempercepat pemulihan otot.


Tak hanya itu, whey protein juga membantu meningkatkan rasa kenyang. Konsumsi protein dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mengurangi keinginan makan berlebihan. Ini sangat membantu jika Anda sedang menjalani program penurunan berat badan.


Whey Protein dan Penurunan Berat Badan


Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan, whey protein bisa menjadi sekutu terbaik Anda. Dengan kandungan lemak dan karbohidrat yang rendah, Anda dapat meningkatkan asupan protein tanpa mengkhawatirkan kalori tambahan. Selain itu, protein membantu mengatur kadar gula darah sehingga cocok bagi Anda yang ingin menjaga kestabilan energi sepanjang hari.


Berapa Banyak Whey Protein yang Dibutuhkan?


Untuk orang dewasa yang sehat, kebutuhan protein harian adalah sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan. Misalnya, jika berat Anda 80 kg, maka kebutuhan protein Anda sekitar 64 gram per hari. Namun, jika tujuan Anda adalah membangun otot, kebutuhan ini bisa meningkat hingga 1,4–2,0 gram per kilogram berat badan.


Pastikan Anda mengonsumsi whey protein dalam jumlah yang sesuai dengan intensitas latihan dan tujuan kebugaran Anda. Selama ginjal Anda sehat, tidak ada efek samping signifikan dari konsumsi whey protein dalam jumlah wajar.


Baik Anda ingin membentuk otot, pulih setelah latihan, atau menurunkan berat badan, whey protein merupakan suplemen yang efektif dan praktis untuk dimasukkan dalam pola makan harian. Mudah dikonsumsi, bergizi tinggi, dan mendukung berbagai tujuan kebugaran. Jadi, Lykkers, sudahkah Anda mencoba whey protein? Jenis mana yang paling cocok untuk Anda? Bagikan pengalaman dan hasilnya, siapa tahu bisa menginspirasi orang lain juga!